Setting Up VM dan Domain - DigitalOcean

Docker adalah alat yang hebat untuk mengotomatisasi penyebaran aplikasi Linux di dalam wadah perangkat lunak, tetapi untuk memanfaatkan potensinya sepenuhnya, setiap komponen aplikasi harus berjalan dalam wadah masing-masing. Untuk aplikasi kompleks dengan banyak komponen, mengatur semua wadah untuk memulai, berkomunikasi, dan mematikan bersama-sama dapat dengan cepat menjadi berat.

Komunitas Docker datang dengan solusi populer yang disebut Fig , yang memungkinkan Anda menggunakan satu file YAML untuk mengatur semua wadah dan konfigurasi Docker Anda. Ini menjadi sangat populer sehingga tim Docker memutuskan untuk membuat Docker Compose berdasarkan sumber Fig, yang sekarang tidak digunakan lagi. Docker Compose memudahkan pengguna untuk mengatur proses container Docker, termasuk memulai, mematikan, dan menyiapkan penautan dan volume intra-kontainer. 

1. Membuat Folder Khusus Untuk Aplikasi

  1. Tahap pertama kita lihat posisi kita berada di folder mana, jalankan command ini pwd

  2. Untuk memudahkan management file di server, perlu dibuatkan folder khusus untuk menyimpan file-file yang diperlukan dalam menjalankan aplikasi. Folder yang akan digunakan untuk kebutuhan tersebut adalah /usr/local/apps/. Jadi semua file aplikasi akan ditaruh di dalam folder tersebut.
    - Buat folder → mkdir /usr/local/apps
    - Masuk ke folder → cd /usr/local/apps
    - Cek posisi folder → pwd


2. Setting Up MySQL, PhpMyadmin, dan Wordpress

  1. Untuk men-setup MySQL, PhpMyadmin dan wordpress, kita akan menggunakan docker-compose.
    1. Buat folder untuk menyimpan docker volume mysql database /usr/local/apps/mysql-db , dan buat folder untuk menyimpan docker volume wordpress /usr/local/apps/wordpress-app.  Jalankan command dibawah ini.


  2. Setelah itu buat file /usr/local/apps/docker-compose.yml, isinya seperti dibawah ini
    - Membuat file → nano docker-compose.yml
    - Ketikan code docker compose nya
    - Untuk keluar dan menyimpan file tekan CTRL + x kemudian tekan y



  3. Jalankan docker compose docker-compose up -d 
  4. Pada browser buka http://MACHINE_VM_IP:8000 untuk phpmyadmin, dan  http://MACHINE_VM_IP:8080 untuk membuka wordpress-app nya.

    Masukan username dan password yang sesuai dengan settingan di docker-compose.yml.


    Aplikasi wordpress sudah berhasil terinstall 

     

2. Setting Up VM dan Domain

  1. Saat ini, untuk membuka aplikasi wordpress kita menggunakan alamat IP VM dan port seperti http://MACHINE_VM_IP:8080.
  2. Kita akan menghubungkan domain dengan IP VM server tersebut, sehingga aplikasi wordpress bisa diakses menggunakan http://mydomain.com atau http://subdomain.mydomain.com.
  3. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita akan menggunakan nginx https://www.nginx.com/ sebagai web server proxy.
  4. Kita juga perlu memiliki domain. Saya sarankan menggunakan domain yang berbayar. Sebagai contoh, disini harga domain berkisar antara Rp. 100.000 - Rp. 300.000 per tahun https://www.niagahoster.co.id/domain-murah.
  5. Pada panduan ini, saya akan menggunakan hostinger sebagai contoh nya.     

3. Kata mydomain.com Harus Diganti

  1. Setiap kata mydomain.com harus diganti dengan domain anda.
  2. Kalau tidak diganti, akan menyebabkan setingan anda tidak berjalan dengan baik dan benar

4. Menghubungkan IP VM Server Dengan Domain

  1. Masuk ke dashboard hostinger kemudian:
    - Masuk ke Hosting Account
    - Lalu Klik DNS Zone


  2. Disini saya akan menggunakan subdomain wordpress.mydomain.com sebagai alamat blog wordpress. Jadi isinya menjadi seperti ini
    a. Record Type → A Record
    b. Name → wordpress (bisa diakses lewat wordpress.mydomain.com)
    c. IPv4 → Isikan alamat IP VM (jangan pakai port)
    d. TTL → 3600 (sama dengan 1 jam)


  3. Kemudian klik tombol Save Record 
  4. Selesai 

5. nstall Nginx

  1. Login ke server sebagai root menggunakan ssh.
  2. Update ubuntu application packages apt update 
  3. Install nginx, jalankan command dibawah ini apt install nginx
    Kemudian tekan tombol y


  4.  Silahkan buka IP VM anda, http://MACHINE_VM_IP, jika instalasi nya benar maka akan muncul halaman NGINX 
  5. Untuk menghubungkan dengan domain atau subdomain, kita harus meng-custom default nginx file. Silahkan jalankan command dibawah ini untuk menghapus default nginx file
    rm -rf /etc/nginx/sites-enabled/default 
  6. Kemudian kita buat file baru dengan nama /etc/nginx/sites-enabled/wordpress.mydomain.com, jalankan command dibawah ini dan isi file nya menjadi seperti dibawah ini
    nano /etc/nginx/sites-enabled/wordpress.mydomain.com


  7. Untuk memastikan settingan file nginx yang kita buat benar, maka perlu menjalankan command dibawah ini, jika benar maka hasilnya seperti gambar dibawah ini.
    nginx -t

     
  8. Setiap melakukan perubahan pada file nginx configuration, kita harus me-restart nginx nya dengan menjalankan command dibawah ini systemctl restart nginx
  9. Silahkan buka IP VM anda, http://MACHINE_VM_IP atau http://wordpress.mydomain.com , jika settingan nya benar, maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini



Comments

Popular posts from this blog

Cloud Computing Deployment Models: Technical know how.

Laravel eloquent Lazy Vs. Eager Loaded